Sini, mari kuseduhkan secangkir teh

[English]

Aku selalu bermimpi, memiliki sebuah pondok teh
Sebuah pondok teh dari kayu yang nyaman dan santai
Bantal-bantal besar dan empuk di sana sini
Kain batik dan ornamen etnis lain bergantungan atau bergeletakan
(Oh, tak lupa tumpukan buku!)
Dan sudah barang tentu, wajah-wajah penuh senyum
Sebuah tempat kasual yang, walau tak terlalu rapi, selalu terasa pas

Tak penting di mana lokasinya secara geografis
Yang pasti, tempatnya mudah kaujangkau
Selemparan batu saja
Atau bahkan di tepi jalan yang tengah kautapaki kala itu

Aku selalu memimpikan sebuah ruang
Yang bisa disinggahi oleh teman-temanku
Kapan pun mereka ingin
Tempat kau dapat berehat sejenak
Meletakkan topimu barang sebentar saja
Menikmati hembusan napas panjang
Dan celotehan sesama teman
Wajah-wajah familiar nan ramah
Kadang diselingi lirih musik tradisional
Secangkir teh kegemaranmu yang menghangatkan

Ditemani kudapan atau santapan organik
Dan sahabat-sahabat yang menyenangkan dan menenangkan

Di pondok teh ini
Aku akan duduk dari hari ke hari
Tidak, pasti tak seperti itu, aku pasti akan melakukan ini itu
Membersihkan, mendekor, menyiapkan dan mendekap ruang ini dengan hangat
Berjaga-jaga seandainya kau akan singgah
Aku akan memeliharanya dengan telaten
Seakan tempat ini adalah diriku sendiri, hatiku sendiri, jiwaku sendiri
Mungkin memang seperti itu adanya

Dan kalau kau benar singgah
Kita akan tersenyum kepada satu sama lain
Berpelukan, pelukan yang sesungguhnya,
Kata orang Inggris, big bear hugs
Layaknya pelukan dua beruang besar, hangat, renyah
Kita akan berbincang tentang segala
Dan tentang hal-hal remeh
Tertawa, menangis, menerawang, terdiam, apa pun
Tak masalah
Kita hanya akan menjadi diri sendiri,
Mengada seperti kita saat itu
Yang penting, kau di sini, aku di sini
Di tempat berdiam, di tempat yang diam

Aku akan punya sebuah kebun berukuran pas
Tepat di sebelah pondok teh ini
Btw, kau sebenarnya bisa melihat kebun ini
dari tempatmu duduk

Menanam beragam macam herba, bunga, dan pepohonan
Diolah dengan kedua tanganku sendiri
Perlu dicatat: secara organik
Dari situ aku pun memanen
Teh yang akan kuseduhkan untukmu
Dan kalau kau tinggal hingga senja menjelang
Kau akan mendengar burung bulbul mulai berkicau merdu dan sendu

Pondok teh ini adalah tempat rehat sejenak
Tempat para sahabat bertemu dan merangkul satu sama lain
Tempat orang tak dikenal menjadi teman, untuk kemudian menjadi asing lagi
Karena selalu saja ada sisi-sisi yang tak kita ketahui, yang baru kelak akan tersadari

Aku tak berniat untuk menjadikan tempat ini sebagai tempat tinggalmu
Tempat ini hanyalah pemberhentian sebentar—atau sedikit lebih lama
Kapan pun kau membutuhkan wajah-wajah bersahabat, teh yang hangat
Serta percakapan yang lebih hangat lagi

Bahkan, aku tak ingin kau tinggal di sini selamanya
Karena aku sadar kau harus meneruskan perjalananmu, cepat atau lambat


Tapi hingga saat itu tiba
Izinkan aku untuk menyeduhkan secangkir teh untukmu
Kamu mau teh apa, kamomil, mawar, teh hijau, fennel, atau teh hitam biasa?
Dan ceritakan padaku, apa kabarmu, bagaimana kau sejatinya saat ini,
tak sekedar rasa superfisial yang terkadang mengelabui

Gambar diambil dari sini, sini, sini, dan sini.


About this entry